Loading
Jakarta, 1 November 2023 – Pertumbuhan industri
fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Laporan SEA e-Conomy 2022 oleh Temasek, Google, dan Bain & Company mencatat bahwa nilai
ekonomi digital Indonesia sebesar USD77 miliar di tahun 2022, dan diperkirakan
akan mencapai USD130 miliar di tahun 2025. Laporan Kebijakan Moneter Bank
Indonesia Triwulan III 2023 menunjukkan nilai transaksi Uang Elektronik
mencapai Rp116,54 triliun, serta transaksi QRIS mencapai Rp56,92 triliun,
dengan pengguna sebanyak 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, yang mana
sebagian besarnya merupakan UMKM. Berdasarkan data OJK, outstanding pinjaman peer-to-peer landingper September
2023 juga mencapai Rp55,7 triliun atau tumbuh sebesar 14,28 persen (yoy).
Sebagai langkah bersama
untuk memperkuat industri fintechdan ekosistem ekonomi digital Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) bersama AFTECH dan AFSI serta pelaku industri kembali bersinergi melaluipelaksanaan Bulan
Fintech Nasional (BFN) dan The 5th Indonesia Fintech Summit & Expo 2023. Diawali dengan momentum
Hari Fintech Nasional yang jatuh pada 11 November (11.11), BFN akan
dilaksanakan selama satu bulan penuh dari 11 November hingga 12 Desember 2023melalui platform virtualwww.bulanfintechnasional.com, sehinggadiharapkan
dapat diakses dan diikuti dengan mudah oleh masyarakat dari berbagai daerah di
Indonesia.
Sepanjang
Bulan Fintech Nasional (11.11 – 12.12), masyarakat Indonesia akan diperkenalkan
kepada berbagai jenis bisnis model fintech yang ada di Indonesia melalui
berbagai program insentif dari berbagai perusahaan fintech terkemuka. Selain
itu, sepanjang periode tersebut masyarakat diharapkan mendapatkan pemahaman
mendalam terkait penggunaan fintech dengan potensi risikonya, tips dan
trik penggunaan produk dan layanan fintech yang tepat guna untuk
individu dan UMKM, serta memberikan kesempatan talenta digital muda Indonesia
untuk mengembangkan karir melalui program virtual job fair yang
disajikan dalam platform virtual yang sama.
Selain menyapa masyarakat di
ruang virtual, terdapat kegiatan puncak 5th Indonesia
Fintech Summit & Expo (IFSE) akan berlangsung pada 23-24 November 2023 di The Kasablanka Hall dengan mengusung tema "Accelerating Growth: Promoting Sustainable Integration and Collaboration for A Stronger Digital Economy". Tema ini dipilih untuk menunjukkan upaya bersama yang bertujuan untuk mendorong inovasi, tata kelola yang baik, serta intergrasi dan kolaborasi berkelanjutan pelaku Fintech bersama lintas sektor keuangan di Indonesia demi mewujudkanlayanan jasa keuangan yang cepat, handal, aman, nyaman dan dapat dipercaya guna mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.
Melalui 5th IFSE 2023, conference yang berjalan selama 2
hari antara lain akan membahas topik inklusi fintech dan pertumbuhan
ekonomi, literasi keuangan, identitas digital, infrastruktur digital,
kesetaraan gender, talenta digital, serta outlook industri fintech di
tahun 2024 dengan menargetkan
500 – 750 peserta conference dari pelaku industri Fintech, pemerintah, lembaga
internasional, think tank, dan akademisi. The 5th IFSE
2023
juga akan menghadirkan exhibition berupa booth dari lebih dari 35
perusahaan-perusahaan fintech dan ekosistem ekonomi digital serta mini
stage edutainment yang diisi oleh program literasi keuangan dan kuis
berhadiah yang terbuka untuk masyarakat umum, tanpa dipungut biaya.
Pada acara media gathering di Gedung BEI, Rabu (01/11),
Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan,
Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, OJK Moch.
Ihsanuddin menyatakan “Pasar
yang begitu besar di tanah air, di mana banyak terdapat populasi yang belum
terlayani oleh sektor jasa keuangan, telah dilihat sebagai sebuah peluang oleh
industri fintech untuk terus mengembangkan dan memicu inovasi digital di
bidang keuangan dalam rangka menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini
terbukti dengan meningkatnya jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital dari
87 penyelenggara di tahun 2022 menjadi 99 penyelenggara di tahun 2023 atau
meningkat sebesar 13,7 persen.”
Lebih
lanjut Ihsanuddin menambahkan bahwa untuk memperluas
peran positif dari industri Fintech, perusahaan fintech harus
terus melakukan kolaborasi lintas sektor. “Selain dengan lembaga jasa keuangan,
fintech diharapkan juga dapat menjalin sinergi dengan beberapa pihak di antaranya
Pemerintah termasuk OJK, Bank Indonesia dan Kemenkeu maupun Lembaga Pendidikan
dan Penelitian dalam rangka memperluas jangkauan layanan mereka, meningkatkan
inovasi, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.”
Sekretaris Jenderal AFTECH Budi Gandasoebrata menyatakan, “Bulan Fintech
Nasional dan Indonesia Fintech Summit & Expo merupakan media untuk berdialog
antara regulator dan industri, serta menjadi platform bagi para pelaku industri
fintech untuk menampilkan inovasi produknya.” Budi menambahkan, “Pemangku
kepentingan dari OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Koperasi
dan UKM dijadwalkan akan turut serta hadir sebagai pembicara. Selain itu,
berbagai perusahaan fintech juga akan menyelenggarakan berbagai program promosi
di sepanjang BFN.”
Indonesia Fintech
Summit & Expo (IFSE) merupakan annual flagship event OJK, AFTECH dan AFSI yang menjadi bagian
dari Bulan Fintech Nasional untuk
memfasilitasi diskusi mengenai perkembangan industri dan regulasi terkini serta menumbuhkan
peluang jejaring
industri. “Sebagai Asosiasi yang
resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital
(IKD), ajang Bulan Fintech Nasional dan 5th Indonesia Fintech Summit & Expo juga menjadi upaya AFTECH memperkenalkan fintech
IKD untuk berkolaborasi dengan lembaga jasa keuangan lain atau dengan
perusahaan secara umum,” tambah Budi.
Sebagai salah satu mitra penyelenggara, Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya menyambut antusias BFN dan 5th IFSE ini. BFN dan 5th IFSEdinilaidapat menghasilkan gagasan-gagasan signifikan, khususnya untuk mengoptimalkan potensi industri fintech syariah di Indonesia.Ronaldmengatakan “sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi syariah berbasis fintech yang memberikan akses keuangan kepada masyarakat".
Partisipasi AFSI dalam penyelenggaraan BFN dan 5th IFSE cukup strategis dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Lebihlanjut Ronald menyampaikan, “tantangan yang dihadapi terkait literasi dan inklusi keuangan syariah masih cukup besar, hal ini terlihat dari indeks literasi keuangan syariah yang masih di angka 9,14 persendan indeks inklusi keuangan syariah yang berada pada 12,12 persen, sehingga perlu adanya penguatan ekonomi syariah dengan menyasar generasi muda".
Menutup kegiatan media gathering, Sekretaris Jenderal AFTECH,Budi Gandasoebratamenyampaikan "terima kasihkepada mitra kami yang sigap dan saling bahu-membahu untuk kesuksesan BFN dan 5th IFSE 2023 termasuk kepada rekan - rekan media yang selalu mendukung dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait ragamproduk dan layanan fintech di Indonesia".
BFN 2023 juga turut
mengajak masyarakat untuk memeriahkan kampanye digital #SiPalingFintech
yang diharapkan dapat meningkatkan antusias publik untuk menjadi individu yang
paling mengerti fintech sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif kepada
lingkungan sekitarnya untuk mengenal, memanfaatkan dan menggunakan ragam produk
dan layanan fintech dalam mendukung aktivitas sehari-hari dan mendorong
digitalisasi UMKM di Indonesia. Bersama, ikuti BFN 2023 dan jadi
#SipalingFintech.
* * *