Loading
Hacked By EbRaHiM-VaKeR Hacking Tools Banking Logs Webshells Telegram : @Hajit00n & @LegionLeaker Thanks: AHORA - Special_One - H4 Expl0it3r
Para narasumber di sesi Breakout Session, Indonesia Fintech Summit 2022
Sobat Syariah dan perusahaan asuransi syariah Zurich General Takaful Indonesia, menjalin kerja sama. Kerja sama ini akan semakin memperluas cakupan kinerja Sobat Syariah dengan mitra-mitra yang berbasis syariah yang telah berhasil dilakukan selama ini.
AFSI sebagai asosiasi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) syariah yang ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, ajang ini dapat menjadi sarana untuk mengenalkan fintech syariah sekaligus momentum memperluas jangkauan edukasi dan kolaborasi pelaku industri fintech syariah dengan stakeholder dari multi sektor di Indonesia.
Hacked By EbRaHiM-VaKeR Hacking Tools Banking Logs Webshells Telegram : @Hajit00n & @LegionLeaker Thanks: AHORA - Special_One - H4 Expl0it3r
Hacked By EbRaHiM-VaKeR Hacking Tools Banking Logs Webshells Telegram : @Hajit00n & @LegionLeaker Thanks: AHORA - Special_One - H4 Expl0it3r
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis financial technology (Fintech) syariah terus menggeliat. Prospeknya yang cerah, membuat pemain fintech syariah di Indonesia makin melirik bisnis tersebut.Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, prospek bisnis syariah yang potensial karena ditopang oleh mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, yang siap disasar sebagai nasabah pembiayaan syariah.
Layanan fintech yang digunakan startup Indonesia bernama Ethis Crowd ternyata berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya, mereka menggunakan platform crowdfunding berbasis syarah untuk bisnis properti.Ethis Crowd sendiri menggunakan platform fintech untuk memudahkan masyarakat dalam berinvestasi di bidang pengembangan properti di Indonesia, terutama dalam proyek yang memiliki dampak sosial.
JAKARTA, KOMPAS.com - Agregator financial technology ( fintech) syariah Alami menargetkan bisa penyaluran pembiayaan hingga Rp 100 miliar kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga akhir 2018. "Ya kalau bertumbuhnya seperti sekarang ini kami targetkan bisa sampai Rp 100 miliar," kata CEO sekaligus Founder Alami Dima Djani, di Jakarta, Jumat (18/5/2018).